disini saya akan menceritakan tentang sebuah kreativitas yang sudah saya buat bersama kelompok saya.
nama kelompok:
-Agustin Tiara Yuti
-Haru Sola Vida
-Indra D.P
-Salsabila Eza W
-Sarah Sabrina
isi dari video adalah menceritakan tentang membuat suatu karya kreativitas dengan bahan-bahan yang digunakan yaitu:
1. stik eskrim
2. lem
3. doubletape
3. pernak pernik seperti lonceng kecil, pita kecil, kerang kecil, pasir putih, tali kecil, karang dll
cara pengerjaannya yaitu dengan cara melekatkan lem ke stik eskrim, menaburi pasir-pasir ketempat yang diinginkan contohnya ke stik eskrim atau ke pita dan lonceng yang terlebih dahulu sudah di beri lem, menempelkan pita-pita kecil atau lonceng kecil dengan menggunakan lem. cara pengerjaan kita ber lima sebenarnya hampir sama, hanya saja yang membedakan yaitu bentuk dan penempatan pernak pernik yang berbeda sesuai dengan ide dan kreasi dari masing-masing.
kita ber lima membuat karya didepan kelas disaksikan oleh teman-teman kelas dan juga dosen. masing-masing dari kita membuat karyanya sambil menjelaskan cara pengerjaannya didepan kelas. setelah selesai membuat, kita menunjukan hasil dari apa yang sudah kita buat kepada teman-teman dan dosen. kita juga menawarkan apakah ada yang ingin membeli hasil dari karya kami kepada teman-teman kelas.
sekian cerita dari apa yang sudah saya dan teman-teman saya buat. kurang lebihnya mohon maaf.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
TIARA AGUSTIN BLOG
Senin, 22 Januari 2018
Jumat, 22 September 2017
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN
1.
Jelaskan tentang kreativitas dan
keberbakatan
2.
Jelaskan mengenai hubungan antar ke-2
nya
3.
Manfaat yang dapat diambil oleh
mahasiswa
4.
Berikan dan jelaskan contoh kreativitas
dan bakat masing-masing
Penjelasan:
1. Kreativitas
merupakan kemampuan seseorang berfikir dan bertingkah laku. Seseorang yang
memiliki kreativitas atau kemampuan berfikir divergensi yang tinggi tidak
banyak kesulitan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu,
kreativitas yang didefinisikan para ahli selalu berkaitan dengan
kemampuan berfikir dan bertingkah laku.
kreativitas adalah
sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk mengekspresikan sifat
dasarnya melalui suatu bentuk atau medium sedemikian rupa sehingga menghasilkan
rasa puas bagi dirinya, menghasilkan suatu produk yang mengkomunikasikan
sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain. Sejalan dengan itu
Munandar mengemukakan bahwa :
(a) kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau
unsur-unsur yang ada, (b) Kreativitas (berfikir kreatif atau berfikir divergen)
adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan
banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah
pada kuantitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban, (c) secara operasional
kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam
berfikir, serta kemampuan untuk mengkolaborasi (mengembangkan, memperkaya,
memperinci suatu gagasan).
Secara umum kreativitas
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu
cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan penyelesaian
yang unik terhadap berbagai persoalan. Begitupun Campbell mengemukakan bahwa :
Kreativitas adalah
kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
Baru (novel) :
inovatif, belum ada sebelumnya, segar, aneh, mengejutkan.
Berguna (useful): lebih
enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan,
mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan,
mendatangkan hasil lebih baik/banyak.
Dapat dimengerti (understandable) :
hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat di buat di lain waktu.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja tak dapat dimengerti, tak dapat
diramalkan, tak dapat diulang-ulangi, mungkin saja baru dan berguna, tetapi
lebih merupakan keberuntungan (luck) bukan kreativitas.
Pengertian di atas
melihat kreativitas dari sudut hasil dari sebuah perilaku. Terdapat tiga ciri
perilaku kreativitas sebagaimana terlihat dalam pengertian di atas yaitu
apabila hasil perilaku tersebut merupakan sesuatu yang baru, berguna, dan dapat
dimengerti.
Menurut Semiawan
definisi kreativitas dapat dikaji melalui the four P’s of
creatifity (Person, Product, Process, dan Press) yang
pengertiannya dijabarkan sebagai berikut :
1. Kreativitas
sebagai pribadi (person), kreativitas itu tercermin keunikan individu
dalam pikiran-pikiran dan ungkapan-ungkapan. Hal ini dipertegas oleh Paul
Swartz (1963) bahwa kreativitas merupakan ekspresi tertinggi individualitas
manusia.
2. Kreativitas
sebagai produk (product), suatu karya dapat dikatakan kreatif, jika
karya itu merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisisnil dan bermakna bagi
individu dan/atau lingkungan. Lebih jauh diungkapkan oleh Glover bahwa ada
tempat pemberangkatan yang terbaik yaitu kriteria yang dianggap cukup
representatif oleh sebahagian besar para ahli psikologi dalam mendefinisikan
kreativitas. Kriteria yang dimaksud adalah sifat kebaruan (novelty) dan
kegunaan (utility).
3. Kreativitas
sebagai proses (process), yaitu bersibuk diri secara kreatif yang
menunjukkan kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berfikir.
4. Kreativitas
sebagai press, yaitu kondisi dari dalam atau luar, lebih konkritnya
situasi kehidupan atau lingkungan sosial, kultural, dan kerja yang memberikan
kemudahan dan mendorong penampilan pikiran dan tindakan kreatif
Menurut Semiawan,
kreativitas yang dimiliki manusia lahir bersamaan dengan lahirnya manusia itu,
sejak lahir, manusia memperlihatkan kecenderungan mengaktualkan dirinya yang
mencakup kemampuan berfikir. Jadi kreativitas adalah suatu kondisi, sikap atau
keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hampir tak mungkin dirumuskan secara
tuntas.
Pengertian keberbakatan
Bakat adalah kemampuan
yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang, merupakan
bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Definisi Columbus Group,
bakat adalah ‘asynchronous development’, yakni kemampuan kognitif di atas
rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan
kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Renzuli (1981),
bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam
menentukan keberbakatan seseorang yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggung
jawab. Menurut tedjasaputra, MS (2003) bakat adalah kondisi seseorang yang
dengan suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus.
Menurut Widodo
Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan
diantaranya meliputi kemampuan intelektual music, matematika, fisika, kimia,
elektronika, informasi teknologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat
kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata
anak seusianya. Menurut Galton 2002, keberbakatan merupakan kemampuan alami
yang luar biasa diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas
intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.
Menurut Renzuli 2002,
keberbkatan merupakan interaksi antara kemampuan umum/spesifik, tingkat
tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan tingkat kreativitas yang tinggi. Menurut
Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar
biasa, yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaru
lingkungan. Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan
kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup.
2. Hubungan Pengertian Keberbakatan Dengan
Kreativitas
Konsep kreativitas keberbakatan merupakan integrasi antara konsep
Renzulli tentang keberbakatan dan konsep Clark tentang kreativitas yang
bertumpu pada teori psikodinamis dari Jung. Kedua pengertian tersebut
mewujudkan konsep kreativitas keberbakatan. Berbagai penelitian telah
menunjukkan berbagai kriteria tentang kreativitas maupun keberbakatan ,n amun
seperti tadi dikatakan tidak ada satu kriteria tunggal menunjjukkan konsep
kreativitas maupun konsep kreativitas secara lengkap. Konsep kreativitas Clark mengacu
pada konsep kreativitas dinamis. Secara jelas Clark menunjjukan pada 4 fungsi
dasar psikologi Jung yang mencakup fungsi berfikir, fungsi emosi, fungsi
psikotalen, dan fungsi intituitif. Fungsi dasar Jung menunjjukkan pada
kehidupan tak sadar yang jelas memaninkan peran yang penting dalam perkembangan
perilaku manusia.
Apabila terjadi optimalisasi , maka terwujudlah kretivitas
keberbakatn, bagi renzulli kreativitas inilah yang ,merupakan salah satu
dimensi pada perkembangan manusia yang berbakat yaitu: intelegency di atas rata
rata, secara konsisten committet pada tugas dan kreativitas itu sendiri
(Renzulli 1985). Semiawan (2007) berpendapat bahwa anak dila hirkan dengan
bakat yang merupakan potensi kemampuan yang berbeda beda dan yang terwujud
karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan.
Berbagai kemampuan yang teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak kita.
Berfungsinya otak kita adalah hasil interaksi dari faktor genetis dan adanya
stimulasi lingkungan. Manusia sejak lahir diberikan potensi kemampuan otak yang
luar biasa jika mendapatkan stimulasi yang tepat akan akan menjadikan anak yang
cerdas. Jensen (2008) mengemukakan bahwa otak dewasa manusia tidak lebih dar1,5
kg, namun otak tersebut adalah pusat berpikir, perilaku serta emosi manusia
yang mencerminkan seluruh jiwa, kebudayaan, bahasa dan ingatan. Descrates
pernah mengutarakan bahwa bahwa otak merupakan pusat kesadran orang ibarat
sopirnya, sedanggkan manusia adalah mobilnya. Mobil akan bergerak tergantung
pada sopirnya, apakah sopirnya bisa mengendarainya atau tidak dibawa kencang
atau lamban dan seterusnya. Kesadaran orang juga bisa ditentukan oleh struktur
otak. bakat merupakan kemampuan menghasilkan ide-ide baru dengan menyatukan
elemen-elemenyang ada dan bakat untuk mengembangkan makna-makna baru yang
berartibagi masyarakat. Karakteristik suswa kreatif dan produktif
mencakupketerbukaan terhadap pengalaman, menetapkan standar personal untuk
evaluasi, kemampuan memainkan ide-ide, keinginan untuk menghadapi resiko,
kesukaan terhadap kompleksitas, toleran terhadap ambiguitas, image diri yang
positif, dan kemampuan menyatu dengan tugas. Siswa kreatif dan produktif
diiedntifikasi melalu penggunaan tes seperti Torrance Test of Creative Thinking
atau melalui penampilan kreatif.
Dalam berbagai literatur ilmu keberbakatan ilmiah, jarang
ditemukan adanya pembahasan tentang intelegensi majemuk yang diajukan oleh
Howard Gardner. Pembahasan intelegensia milik howard gardner sering menggiring
kita kedalam pengertian bahwa anak mempunyai bakat yang sama serta mempunyai
kemungkinan yang sama dalam pengembangan intelegensi majemuk.
Bertentangan dengan pendapat Gaerdner, Monks guru besar psikologi
ahli anak berbakat menjelaskan bahwa keberbakatan adalah suatu potensi bawaan
yang memerlukan pembinaan guna mencapai prestasi sesuai dengan potensinya,
dapat merupakan kombinasi dari beberapa bidang dibawah ini. Setiap anak
berbakat akan mempunyai beberapa atau kombinasi dari bidang keterampilan
tersebut :
·
Bidang kognitif atau prestasi
intelektual
·
Bidang kreativitas
·
Bidang artistik
·
Bidang sosial
Faktor kreativitas itu sendiri , selalu disebut sebagai faktor
yang penting dalam pengembangan potensi keberbakatan. Namun, Renzulli sendiri
menjelaskan bahwa kreativitas atau produksi kreatif juga secara definif tidak
tergantung pada psikometrik (tes IQ). Tetapi kreativitas adalah suatu kemampuan
berpikir yang orisinal, yang sangat fleksibel penuh dengan temuan baru dalam
melakukan pemecahan masalah. Begitu pula dengan kemandirian dan keingintahuan
dalam rangka melihat dan memecahkan berbagai masalah, kesemuanya akan berkaitan
dengan kreativitas.
Karena itu kreativitas adalah suatu kemampuan yang sangat unik,
suatu kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah secara serentak/ simultan
atau divergen, bertentangan dengan kemampuan berpikir konvensional, yaitu secara
sekuensial atau konvergen. Dengan kata lain, kreativitas adalah suatu kemampuan
untuk mengesampingkan kemampuan dan prosedur. Sehingga sering terjadi anak
berbakat ini saat dilakukan pengukuran atau tes intelegensia justru mendapatkan
skor yang tidak terduga, yang bisa saja ia justru bmendapatkan nilai jelek.
3. manfaat yang dapat diambil dari artikel diatas yaitu lebih
mengetahui konsep yang berkaitan dengan bakat dan kreativitas. mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi bakat
kreativitas dan cara mengidentifikasi bidang-bidang bakat.
4. contoh
kreativitas :
·
Mengolah berbagai kerajinan dari sampah yang bisa
menjadi komuditas tinggi seperti kardus bekas menjadi kotak pensil, kotak tisu,
dll.
·
Memanfaatkan CD bekas sebagai penghias rumah
seperti hiasan pintu kamar dll.
·
Memanfaatkan kulit jagung atau daun kelapa
sebagai anyaman kerajinan tangan yang dapat menjadi beraneka ragam barang
seperti bunga, tas, dan hiasan rumah lainnya.
·
Memanfaatkan plastik bekas untuk dibuat sebagai
karya seperti baju dari plastik daur ulang, tas dari plastik, hiasan dinding
dan yang lainnya.
Contoh bakat :
kemampuan
intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan:
musik,
matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi teknologi, bahasa, olahraga
dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya
jauh di atas rata-rata anak seusianya.sumber :
Senin, 26 Desember 2016
Pengaruh Vlog Terhadap Psikologis Seseorang
Pengaruh
Vlog Terhadap Psikologis Seseorang
Oleh : Agustin Tiara
Yuti
Video blog biasa disingkat vlog
adalah sebuah blog yang bermediakan video, sedangkan vlogger itu sendiri
berarti orang yang membuat vlog. Adapun vlogging, ini adalah istilah para
vlogger membuat vlognya, biasanya dilakukan dengan cara berbicara didepan
kamera, menceritakan sesuatu yang ia suka, berbicara berbagai tips, dan
berbagai apapun yang ada dipikiran. Vlogger biasanya membuat vlog secara reguler,
harian, mingguan, bahkan bulanan.
Mungkin bagi sebagian orang akan
berpikir bahwa vlogger adalah pekerjaan orang-orang yang kurang kerjaan. Pernyataan
tersebut sebenernya kurang tepat. Membuat vlog atau menjadi vlogger dan
melakukan vlogging adalah cara mudah untuk mendapatkan uang dari internet. Jadi apabila kita semakin
rajin bekerja dan berinovasi dalam membuat vlog, maka semakin tinggi juga
pendapatan kita. Nah, menjadi vlogger bukan berarti orang-orang yang kurang
kerjaan, kita bisa membuktikan dengan hasil yang sudah kita dapat.
Semenjak adanya fenomena vlog hampir
semua kalangan dari anak muda, hingga pablik figure, berbondong-bondong membuat
beragam video yang menurut mereka menarik. Tetapi membuat video blog tersebut
tidak sedikit yang menyimpan kenyataan yang bertolak belakang. Seperti misalnya
seseorang terlihat sangat bahagia bersama teman-temannya didalam video blog
tersebut, tetapi di kehidupan nyata seseorang tersebut tekenal anti sosial
dikalangan teman-temannya. Hal ini bisa saja berpengaruh terhadap psikis
seseorang.
Dulu kita membutuhkan bahu seseorang
untuk kita bersandar dan menjadi salah satu orang kepercayaan kita untuk
berbagi keluh kesah kita, dan siap mendengarkan semua curahan hati kita. Tetapi
semenjak adanya fenomena vlog tak sedikit seseorang membuat video blog yang
ceritakan tentang curahan isi hati mereka, dan ini bukan jadi rahasia umum
lagi. Bahkan dengan cara begini publik bisa melihat dan mengetahui apa yang
sedang dialami oleh vlogger tersebut. Tidak semua publik pro dengan vidoe blog
yang dibuat oleh vlogger, masih ada sebagian yang bersikap kontra, dan
kemungkinan hal yang dapat terjadi dari para kontra ini malah bisa
mengakibatkan gangguan psikis lebih mendalam untuk vlogger. Seseorang yang
secara mental telah mengumbar rahasia mereka ke publik, biasanya mereka
cenderung kurang dalam komunikasi intrapersonalnya, akibatnya seseorang menjadi
individualis di lingkungan masyarakat.
Bahkan ada beberapa vlogger yang
membuat video blog mereka dengan maksud agar publik tau bahwa ia adalah orang
yang berkebutuhan cukup. Tidak sedikit juga para vlogger menceriktakan tentang
liburan ke luar negeri mereka, memamerkan barang-barang bermerk ternama, dan
barang-barang mahal lainnya. Biasanya orang seperti ini memiliki gangguan
kepribadian narsistik, dia ingin menampilkan hal untuk memancing pujian
ketimbang puas dengan dirinya sendiri.
Tetapi tidak semua video blog memiliki
dampak yang negatif, masih banyak video blog yang berbau dampak positif dan
meningkatkan energi positif kita menjadi lebih baik. Kita sebaiknya bisa
menggunakan konten media ini secara bijak, dan jangan disalah artikan.
Sabtu, 29 Oktober 2016
Computer Supported Cooperative Work (CSCW)
2PA07
KELOMPOK 7
Agustin Tiara Yuti (10515313)
Ida Bagus Krsna (13515226)
Nur Adizah (15515161)
Sarah Sabrina (16515401)
Stella Natalia Hersty (17515631)
Tiara Utami (16515631)
A. Computer Supported Cooperative Work (CSCW) \
Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. . Pada kesempatan yang sama pada tahun 1987, Dr. Charles Findley mempresentasikan konsep collaborative learning-work. Menurut , CSCWmengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakanCSCW dengan groupware, namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi maupun sosial. Definisi yang diajukan mempertegas perbedaan di antara dua konsep ini CSCW adalah sebuah istilah generik, yang menggabungkan pengertian bagaimana orang bekerja dalam sebuah kelompok dengan teknologi pendukung berupa jaringan komputer, Perangkat keras, Perangkat lunak terkait, layanan, dan teknik.
CSCW Matrix adalah Salah satu bentuk umum konseptualisasi sistemCSCW adalah dengan mengamati konteks dari penggunaan sistem tersebut. Contohnya adalah matriks CSCW, yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1988 oleh Johansen; dan juga muncul pada. Matriks dimaksud membagi konteks sebuah "work" ke dalam dua dimensi yakni waktu dan lokasi. Dimensi waktu dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada waktu yang bersamaan (sinkron), atau berbeda (asinkron). Dimensi lokasi dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada tempat yang sama, atau tempat yang terdistribusi.
Contoh yang digunakan pada CSCW adalah :
· Kaloborasi para Ilmuwan yang bekerja sama pada suatu proyek
· Pengarang mengedit suatu dokumen bersama-sama
· Programmer suatu sistem secara bersamaan
· Bekerja sama sebagai sharing atas suatu video bersama yang conferencing aplikasi
· Para pembeli dan para penjual melakukan transaksi secara eBay
CSCW seringkali diasumsikan sebagai aspek yang dihasilkan dari sebuah groupware. CSCW lebih berorientasi kepada evaluasi terhadap hal-hal yang terjadi dalam proses interaksi antar manusia dalam sekelompok pengguna. Interaksi tersebut antara lain:
a) komunikasi yang normal antar manusia
· Komunikasi face-to-face
· Percakapan
· Komunikasi face-to-face
· Percakapan
b) komunikasi berbasis teks
Komunikasi Face To Face
• Personal Space
• Kontak dan tatapan mata
• Gerak isyarat dan bahasa tubuh
• Back channel
• Turn-taking
• relevan artinya bahwa suatu ucapan harus
sesuai dengan topik tertentu
sesuai dengan topik tertentu
• helpful artinya suatu ucapan harus dapat
dimengerti oleh pendengar dan tidak ada
ambigu dari pemahaman pendengar
ambigu dari pemahaman pendengar
Komunikasi Berbasis Teks
Ada 4 tipe komunikasi tekstual dalam groupware:
• discrete; pesan langsung seperti dalam
email
• linear; pesan partisipan ditambahkan pada
akhir dari catatan tunggal
• non-linear; saat pesan dihubungkan ke
yang lainnya dalam model hypertext
• spatial; dimana pesan diatur dalam
permukaan dua dimensi
Kerja Kelompok
• Dinamika kelompok
• Layout Fisik
• Kognisi Terdistribus
Daftar Pustaka
Job Desk
Nama
|
NPM
|
Jobdesk
|
URL
|
Agustin Tiara Yuti
|
10515313
|
Mencari materi Computer Supported Cooperative Work (CSWC)
|
|
Ida Bagus Krsna
|
13515226
|
Menambahkan gambar pada materi Computer
Supported Cooperative Work (CSWC)
|
|
Nur
Adizah
|
15515161
|
Mencari materi Computer Supported Cooperative Work (CSWC)
|
|
Sarah
Sabrina
|
16515401
|
Mencari materi Computer Supported Cooperative Work (CSWC)
|
|
Stella
Natalia Hersty
|
17515631
|
Mencari materi Computer Supported Cooperative Work (CSWC)
|
|
Tiara
Utami
|
16515892
|
Mencari materi Computer Supported Cooperative Work (CSWC)
|
Langganan:
Postingan (Atom)